BOSAN
betapa
saya sangat menyadari bahwa kebosanan perempuan yang di mulai sejak
pagi sampai menjelang malam sama halnya seperti menyusuri lorong gelap
yang panjang lagi pengap, itulah kenapa saya menyadari juga betapa
kebosanan itu suatu saat bisa menjelma petaka yang berupa-rupa.
betapa bahayanya akibat dari sebuah kebosanan jika tak bisa
menyiasatinya dia bisa saja mati membusuk di kamar mandi hanya karena
pekerjaan itu-itu saja yang tak kunjung selesai-selesai.
kita masih sering meremehkan urusan dapur, sumur dan kasur yang seolah-olah sepele, remeh-temeh, pekerjaan ringan dsb.
padahal betapa pekerjaan-pekerjaan itu masih lebih berat di banding
mengajar puluhan ibu-ibu buta huruf yang di kumpulkan di pos ronda.
untuk itu saya sangat tak menyalahkan perempuan, ketika tiba-tiba saja
dia marah, membanting gelas, mengacak-acak isi lemari, memindah-mindah
arah kursi, melempar kucing dengan sandal sekeras-kerasnya, atau
tiba-tiba diam berjam-jam.
saya sungguh tak menyalahkan, anggap saja dia sedang berkelahi dengan kebosanannya sendiri.
begitupun sebaliknya jika ada leki-laki yang masih semena-mena terhadap
perempuan, pantaslah ia disiram saja dengan teh panas (sungguh
terlalu....hehehhe)
intinya adalah betapa perempuan membutuhkan stok sabar yang berlipat-lipat.
untuk apa?
agar tak ada lagi berita wanita meninggal gantung diri....
(ending yang buruk)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar