Senin, 02 Desember 2013

ANGGOTA DEWAN VS ANGGOTA PENINDAS

Tulisan ini adalah tentunya aplikasi dari perasaanku yang berupa-rupa, kejengkelan yang membuncah di tengah tren ramai-ramai mengeruk uang rakyat dengan jalan mulia menjadi anggota dewan. sebenarnya tidak semua penilaian masyarakat tentang anggota dewan brengsek itu benar, bahkan saya meyakini di lokalisasi karanggondang pun(maaf) masih ada orang yang berhati mulia, itu logika murahannya seperti itu.
intinya begini, kita jangan menjustifikasi sesuatu dengan penilaian kita yang didasari karena membenci.

maaf, misalkan saja tetangga anda sedang semangat 45 ingin menjadi anggota dewan, baik tingkat kabupaten,profinsi, atau pusat, jangan matikan impiannya! justru tugas kita adalah meyakinkannya bahwa selalu ada solusi kemenangan untuknya tanpa harus bagi-bagi uang haram terlebih dahulu, katakan padanya pembagian uang haram itu adalah awal bencana-bencana berikutnya.
misalkan saja dikemudian hari Ia jadi Anggota Dewan beneran, tentu bukan masalah Ia nanti jujur atau enggak, tapi masalahnya adalah begitu mudahnya setan akan menjerumuskannya cukup dengan kata-kata

"remu pan dadi ben wis nyuap masyarakat, terus giliran dadi pan dadi wong jujur, ora ungsum" bahasa setan lagi bicara.

kita tiap hari dari keluar rumah, sampai mau masuk rumah lagi yang kita lihat adalah foto-foto orang di pasang di jalan-jalan, ada yang budukan, jerawatan, ada yang mirip artis, ada juga yang mirip begundal. pokoknya lengkap.

yang jadi pegangan adalah jangan lihat ketampanannya atau kecantikannya. lihatlah cara hidupnya :
begini caranya :


Misalkan tetanggamu yang ingin mencalonkan diri adalah mekelar tanah, jangan langsung memvonisnya pasti brengsek, lihat keluarganya. maksudnya adalah misalkan ada salah satu anaknya yang hobinya keluyuran di malam minggu, motor-motoran, bonceng-boncengan, berarti dia sudah gagal dinilai dari aspek cara menjaga keluarganya.



juga tengok dari tunggangannya, motor yang ia tumpangi apakah bersengketa secara surat-surat atau tidak, dan juga bagaimana ia mendapatkannya. misalkan dia sampai-sampai keringatnya tandas, tubuhnya hancur berpugak-pugak,  maka engkau perlu memasukannya. dia bisa masuk kriteria perlu dipilih dari aspek kerja kerasnya, tapi juga lihat muamalah lainnya.


bagaimana ia bergaul dengan masyarakat, misalkan Ia baru aktif mengunjungi pos ronda, pangakalan ojek semenjak namanay tercantum calon anggota dewan saja. lupakan Ia dari Ingatanmu. Ia tipe penjilat. Sikap hidup rendah hati itu bergaul tanpa akrab yang dibuat-.buat.

jika engkau masih menganggap penting sebuah KTP, maka engkau-pun musti menganggap penting akan siapa yang akan engkau pilih menjadi pelayanmu.

demikian tulisan ini saya tutup dengan mengutip sebuah ayat :






yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan
tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan
kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha
Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka."
QS. Ali Imran: 191

jangan salah memilih siapa pelayanmu, karena Dia tidak menjadi Anggota Dewan tapi Anggota Penindas
>__________________________________oOo_________________________________


Tidak ada komentar:

Posting Komentar