Senin, 09 April 2012
jangan naik ya!!!!!!
Aku hanyalah operator SPBU, bukan pengamat perminyakan...
ketika rencana pemerintah menaikkan harga BBM, saya ikut mengamatinya di mulai dari isu politik sampai riuhnya sidang paripurna....
jadi apa salahnya kalau saya ikut menuangkan tulisan ini, biar bagaimanapun saya ikut dalam mata rantai perputaran minyak dari pemerintah sampai ke konsumen....
banyak hal yang dilupakan oleh pemerintah, dalam hal BBM : saya nggak tau alasan apa yang jelas kenapa BBM harus naik, kalau memang karena penyesuaian haraga minyak dunia, kenapa yang harus menjadi korban orang -orang kecil...
para pemakai premium kebanyakan orang miskin, pemakai angkutan orang miskin, pemakai jasa ojeg orang miskin, tukang diesel sawah orang miskin, tukang bensin eceran orang miskin, tukang tambal ban yang butuh BBM untuk kompresornya juga orang miskin...
kalau kenaikan harga BBM tidak menyengsarakan orang miskin tolong ceramahi saya dengan dasar apa, buku apa, ilmu apa...
sidang paripurna yang berakhir sampai jam 01.00, menghasilkan :
menyetujui opsi 2 yakniĆ menerima penambahan pasal 7 ayat 6a yang isinya adalah memperbolehkan pemerintah mengubah harga BBM jika harga minyak mentah (Indonesia Crude Price/ICP) mengalami kenaikan atau penurunan rata-rata 15% dalam waktu 6 bulan.
aku tambah tak mengerti kenapa sidang seperti opera van java.
berteriak-teriak tapi hasilnya nol...
Aku hanyalah opertor SPBU, yang tak mengerti mata rantai perminyakan dunia...
tapi, menurut pengamat minyak dan gas (migas) Kurtubi, pemerintah harus terfokus untuk membangun infrastruktur gas agar angkutan umum dan mobil pribadi dapat segera beralih dari BBM ke bahan bakar gas (BBG). Infrastruktur itu meliputi pembangunan terminal penerimaan gas (receiving terminal), jalur pipa gas hingga stasiun pengisian gas bagi kendaraan.
"Pemerintah perlu lebih berkonsentrasi mengurangi subsidi BBM dengan cara yang tidak memberatkan rakyat....
dan saya setuju itu, biar bagaimanapun orang miskin masih punya mimpi, mimpi membesarkan anak-anaknya, menyekolahkan anak-anaknya, sehingga kesejahteraan bukan hanya milik para pejabat yang saling bahu membahu menguras keringat rakyat,
setiap rencana kenaikan BBM adalah hal yang memberatkan buat saya, buat ekonomi keluarga saya, buat para konsumen-konsumen saya, petani-petani yang dilarang memakai jerigen, para penimbun yang bandel, para aparat yang wira-wiri, semua membuat pekerjaan saya tidak tenang.
dan menurut fikirku, apa dokter harus lahir dari seorang dokter? seorang PNS? seorang anggota DPR, seorang bos proyek? tentu harapan saya tidak!
saya hanya seorang operator SPBU, tapi saya ingin melahirkan seorang Dokter, seorang pengamat perminyakan, sorang dirut pertamina, dsb.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar